Selamat Datang di Blog Kami

Blog ini khusus memuat catatan dan kumpulan status Abdullah Isma'ili di facebook

Blog ini merupakan bentuk terima kasih kami (admin) pada abah kami Abdullah Isma'ili

Silakan bertanya pada kami di facebook
1. Safiyah Alifa
2. Syarifah Safinah Alaydrus
3. Yudas Iskandar
4. Evida Zaitun Alkaff
5. Surya Hamidi

lovely family

lovely family
edited by Zakki Assegaf

Selasa, 11 Januari 2011

Serial SIMETRI KAZHIMI 001: Simetri 12 untuk LÂ ILÂHA ILLÂ ALLÂH


oleh Islam Madzhab Khums pada 13 Desember 2010 jam 16:41
SIMETRI 12 atau pun BASIS 12, dalam hal ini sama, yaitu strukur matematika JAM 12.

Pandang bilangan-bilangan 1, 2, 3, ..., 9, 10, 11, dan 12. Bilangan-bilangan selanjutnya 13, 14, 15, ... dihitung kembali ke 1, 2, 3, ... Tentunya bilangan-bilangan 0 adalah 12, 24, dan seterusnya bilangan kelipatan 12. Bilangan-bilangan 3 adalah 3, 15, 27, ...

HURUF HIJAIYAH:

ADA 30 buah, yakni a, ba, ta, tsa, ja, ..., ma, na, wa, Ha, lâ, hamza, ya. Urutkan ke dalam SIMETRI 12, maka a = sya = na = 1, ba = sha = wa = 2, ta = zha = Ha =, dan seterusnya.

Kata sandang AL, misalnya dalam al-fâtihah, bernilai a la = 1 + 23 = 24 = 0. Kata al-fâtihah berjumlah al + fa + a + ta + ha + ta = 9.

LAM ALIF ATAU LÂ:

MUNGKIN saja lam alif itu sesuai yang kita baca, LAM AL-FA, bukan al-fa atau bukan da. Dalah SIMETRI 12, bukan-da artinya bukan-8, atau -8. Maksudnya, kalau ditambahkan 8, hasinya 12 atau 0. Dan bilangan itu adalah 4. Itulah sehingga lam alif atau lâ bernilai 28=4.

HAMZAH:

DIURAI menjadi Ha ma za Ha, jumlahnya 3+0+11+3=17=5=29. Ternyata memang huruf hamzah 29.

PEMAKAIAN HAMZAH:

Kata ISM, nama, apabila jadi jamak, asma, ditulis ASMÂ-I, maka hurus I di belakangnya adalah hamzah. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa, dalam BISMILLAH..., yang seharusnya BI ISM ALLAH, maka I dalam ISM tidak ditulis, dan tidak dihitung sebagai 1.

Yang menjadi pertanyaan, berapakah jumlah ASMÂ-I? Kalau dihitung, maka I adalah hamzah, 5, dan ASMÂ adalah 2, sehingga bernilai 7.

ALLÂH:

DIURAIKAN menjadi AL LÂ HA, jumlahnya 0+4+3=7. Bukan suatu kebetulan bahwa ASMÂ-I dalam ayat 2.31 adalah ALLÂH.

Dengan uraian AL LÂ HA, maka kita membacanya Yang Bukan Dia. Ini artinya, segala yang kita dia-kan bukanlah Dia. Artinya kita tidak mengenal Dia. Kita hanya mengenai dia, bukan Dia, dan kita dapat mengenal Dia dengan cara meniadakan setiap dia.

DZA:

Dia yang bukan-Dia artinya dia + bukan-Dia = 12 = 0. Artinya, dia yang kita tunjuk itu adalah DZA, 9.

ARTI ILLÂ ALLÂH:

JUMLAHNYA 12. Apa artinya? Karena kita mengenal ALLÂH sebagai Yang Bukan Dia, maka yang mengenal ALLÂH itulah dia yang ILLÂ itu.

Perhatikan bahwa ILLÂ Jumlahnya 5, hamzah. Maksudnya, hanya ILLÂ yang mengenal ALLÂH, yang lain tidak.

Jadi, dalam Ha yang adalah Dia, setiap yang lainnya adalah bukan-Dia atau dza. Akan tetapi, dalam nama ALLÂH, maka hanya dikenal oleh ILLÂ.

Bukan kebetulan jumlahnya 5 sesuai dengan jumlah Ahli Kisa', 5 manusia suci.

ILLÂ DAN AL-LÂ:

HURUF I dalam ILLÂ adalah hamzah. Mari kita buktikan dengan menggantikan I, 1, dengan hamzah, 5. Maka hasilnya 5 + LÂ adalah 9, dza. Ini maksudnya, kalau aku mengakui I adalah hamzah, maka aku ada, aku dza, aku dia. Sekaligus aku mengakui ALLÂH melaui ILÂ.

Maksudnya, aku bukan I, aku bukan hamzam. Maka ILLÂ ALLÂH aku baca sebagai LÂ ALLÂH, bukan Allah, karena sejujurnya aku tak mengenal Allah, hanya ILLÂ yang mengenal Allah.

Bagiku LÂ ALLÂH, 11, artinya aku mengakui ada 1 yang menyempurnakan aku. Itulah I yang dalam ILLÂ tadi. Aku memang tidak mengenal ALLÂH, aku buta sama sekali, akan tetapi I menyempurnakan pengenalanku dalam ILLÂ ALLÂH.

Dalam kepura-puraanku mengenal Allah, akan tetapi aku mengakui eksistensi I sebagai hamzah, maka, dengan menulis ILÂ, aku lah sang LÂ itu. Akulah AL-LÂ.

TSAQALÂN:

YAITU LÂ ILÂHA ILLÂ ALLÂH... Tapi ini bukan aku melainkan ILLÂ, hamzah. Mereka I dan aku AL-LÂ. Aku tidak mengenal Allah, akan tetapi aku ingin pastikan aku mengenal hamzah. Aku harus bersaksi tiada dza kecuali hamzah.

Untuk itu aku uraikan dulu menjadi LÂ I LÂ HA ILLÂ AL-LÂ HA. Aku ingin pertahankan aku sebagai AL-LÂ yang, sebagai ILLÂ, aku singkirkan semua dza kecuali I, yaitu hamzah. Untuk beda dengan yang lain, aku gantikan I dengan NA, jg 1. Lalu aku gantikan Ha dengan dza. Maka jadilah LÂ DZA LÂ NA ILLÂ AL-LÂ NA.

Maksudnya, aku singkirkan setiap DZA dari NA, dimana NA adalah hamzah.

Perhatikan LÂ DZA LÂ NA. Gantikan LÂ DZA dengan TSA QA. Maka jadilah TSA QA LÂ NA, atau TSAQALÂN.

AL-LÂ MENJADI ALLADZÎNA:

YANG memusingkan dalam kajian ini adalah kata ALLADZÎNA. Huruf lam-nya jelas bukan lam-syamsiyah, ini yang bikin pusing. Alhamdulillah, semuanya berakhir...

Kata ALLADZÎNA berjumlah 4, dan yang kita tau artinya "orang-orang". Kata ini pertama muncul di al-Fatihah sehingga ia merupakan ism fundamental.

Kata AL-LÂ juga artinya orang-orang, dan jumlahnya 4. Kata DZÎNA berjumlah 4, dan ia menggantikan LÂ. Sungguh suatu seni matematika tingkat tinggi...

ALLADZÎ DAN ALLATÎ:

DUA kata ini diturunkan dari ALLADZÎNA. ALLADZÎ adalah HA dan ALLATÎ adalah DZA.

ILAI ALLÂH DAN ILAIKA:

KATA ILAI dari IL-YA, dan berasal dari ILLÂ ALLÂH, 12. Kata ILAI ALLÂH diartikan kepada Allah, atau menuju Allah. Akan tetapi aku tidak kenal Allah, aku hanya kenal I, yaitu hamzah. Maka bagiku, ILAI ALLÂH, 1, adalah I itulah. Dan aku konsisten, karena, dengan tidak menyebutkan I, maka bagiku LAI ALLÂH, 12.

Maka kata ILAI pun berarti kepada. Dan ILAIKA itu kepadamu. Perhatikan bahwa jumllahnya 4, seperti AL-LÂ atau ALLADZÎNA. Maksudnya, kepada yang lain selain Allah dan hamzah.

1 komentar:

ridhuan syukri mengatakan...

allahumma solli ala muhammad wa ala aali muhammad

teruskan catatannya.. ana ikut perlahan lahan...