Selamat Datang di Blog Kami

Blog ini khusus memuat catatan dan kumpulan status Abdullah Isma'ili di facebook

Blog ini merupakan bentuk terima kasih kami (admin) pada abah kami Abdullah Isma'ili

Silakan bertanya pada kami di facebook
1. Safiyah Alifa
2. Syarifah Safinah Alaydrus
3. Yudas Iskandar
4. Evida Zaitun Alkaff
5. Surya Hamidi

lovely family

lovely family
edited by Zakki Assegaf

Jumat, 28 Januari 2011

PINTU ILMU 8 :

Pintu Ilmu 8:

PERMUTASI, WAKTU, GERAK, DAN RUANG

8.1. PEMUTASI DALAM WAKTU

Kita ulangi lagi bahwa sesuatu dikatakan ADA adalah ada dalam WAKTU. ADA dimaksud di sini adalah DITEMUKAN SETIAP SAAT. Yang dimaksud SETIAP SAAT adalah PENGGALAN WAKTU atau SELANG WAKTU. Ada sejumlah benda, dan Antum ingin menemukan mereka, maka Antum temukan mereka dalam URUTAN WAKTU. Yang dimaksud dengan URUTAN WAKTU adalah SELANG WAKTU yang diurutkan, dijejerkan, atau dibariskan.

Cobalah renungkan bahwa setiap waktu itu mempunyai Tuhan. Kita sulit bertemu Tuhan, maka waktu memudahkan kita untuk bertemu Tuhan. Shalat Shubuh itu untuk bertemu dengan Tuhannya Shubuh. Maka, untuk bertemu Tuhan, waktu dijejerkan dalam:

~selang 1 Zhuhur (12.00-12.05),
~selang 2 Zhuhur-Ashar (12.05-17.55),
~selang 3 Ashar (17.55-18.00),
~selang 4 Maghrib (18.00-18.05),
~selang 5 Maghrib-Isya (18.05-23.25),
~selang 6 Isya (23.25-23.30),
~selang 7 Shubuh (04.30-05.30).

Tampak bahwa, panjang selangnya tidak sama, dan ada waktu yang tidak masuk--sebut WAKTU TUNGGU, misalnya antara selang Isya dan selang Shubuh. Waktu Tunggu pun dapat pula dimasukkan sepanjang kita mengerti. Fahami pula Waktu Kerja, Kaktu Istirahat, Waktu Qiyamul Lail... Selang di atas berulang dalam PERIODE WAKTU T = 1 hari.

Dan KEADAAN-nya hanya 1, yaitu menemukan Tuhan dari setiap waktu itu. Antum tulis keadaannya dalam permutasi p0 = (1, 2, 3, 4, ..., N), dimana 1 adalah Tuhan Shubuh, 2 adalah Tuhan Kerja, 3 adalah Tuhan Zhuhur, dan seterusnya. Setiap hari Antum temukan keadaan p0 = (1, 2, 3, 4, ...).

Misalkan Waktu Shalat 5 Waktu saja, maka keadaannya adalah p0 = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) dimana 1 menunjukkan Tuhan Zhuhur. Boleh jadi Antum temukan keadaan p1 = (7, 1, 2, 3, 4, 5, 6), dimana Antum mulai dari menemukan Tuhan Shubuh. Sama saja karena urutannya tidak berubah. Dan seterusnya p4 = (6, 7, 1, 2, 3, 3, 4, 5), ..., p12 = (2, 3, 4, 5, 6, 7, 1), dan p14 = p0 = (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7), menunjukkan TAWAF. Gunakan TANGAN KANAN Antum untuk memastikan SIMETRI TAWAF angka-angka ini.

Mengertilah bahwa PERIODE WAKTU T pun bisa berubah-ubah. Periode T = 1 hari itu jumlah jam-menit-detiknya tidak sama. Seperti halnya periode 1 bulan bisa 29 hari, 30 hari, atau 31 hari.

Tidak perlu pula Antum sendiri yang menemukan. Bisa juga sejumlah MANUSIA SERUPA Antum yang periode waktunya 1 USIA HIDUP menemukan NIKMAT TUHAN yang sama. Ada yang kawin dulu baru dapat ilmu dan harta, ada yang dapat ilmu dan harta dulu baru kawin.

Jadi, ada keadaan pa = (ilmuu, harta, kawin), ada pb = (harta, kawin, ilmu), ada pc = (kawin, ilmu, harta), ... Ada juga yang baru menemukan "kawin dan ilmu", sedangkan harta didapat setelah melahirkan anak shaleh dalam perkawinananya. Maka, dalam hal ini, ia dan anaknya SATU, selang waktu keduanya adalah gabungan selang waktunya dan selang waktu anaknya. Macam-macam sepanjang kita mengerti apa yang kita tulis itu...

Jadi, apabila ditulis suatu keadaan permutasi pm = (3, 1, 2, 5, 4), maka ada suatu PERIODE WAKTU T yang diurutkan dalam 5 SELANG WAKTU, boleh sama panjang boleh tidak, boleh bersambung boleh diselangi WAKTU TUNGGU... Dalam 5 selang waktu itu, selang 1 Antum temukan benda 3, selang 2 Antum temukan benda 1, selang 3 Antum memukan benda 2, selang 4 Antum temukan benda 5, dan selang 5 Antum temukan benda 4.

Misalkan Antum diminta untuk menemukan JIN (1), TEMANNYA (2), dan MUSUHNYA (3). Berapa PERIODE WAKTU yang Antum butuhkan?

Awas!

Seumur hidup boleh jadi Antum tidak pernah menemukan JIN... Seorang A mungkin menasehati Antum, "Temui dulu TEMAN si jin..."

Antum lalu mencari-cari teman si jin tetapi tidak ada yang mengaku sebagai teman jin. Antum kembali lagi ke A, ia berkata sama, "Percayalah... Setelah ketemu temannya, Anda pasti bertemu dengannya..." Antum cari keliling dunia, tidak ada, dan balik lagi bertemu A, dan berulang terus sampai maut menjemput Antum...

Setelah Antum mut, barulah ana bikinkan keadaan Antum, yakni p2 = (2, 1, 3). Bahwa si A itulah temannya JIN, dan setelah bertemu A, sebetulnya Antum telah bertemu dengan JIN akan tetapi jin takut bertemu dengan Antum sehingga ia tidak menampakkan dirinya. Jin takut dan sejak saat itu jin memusuhi Antum... Antum lah 3 itu...

Orang-orang yang serupA dengan Antum akan mengalami keadaan p2 = (2, 1, 3) seumur hidup mereka. Si a Yang temannya jin tentU Punya keadaan lain, anak-Cucu jin juga punya keadaaN Lain lagi... Nah, jumlah semua keadaan adalah n! = 1 x 2 x 3 = 6, yakni:

p0 = (1, 2, 3),
p1 = (2, 1, 3),
p2 = (3, 1, 2),
p3 = (3, 2, 1),
p4 = (2, 3, 1),
p5 = (1, 3, 2).

8.2. MEMAHAMI DEDUKSI, INDUKSI, DAN LOGIKA FALTAH

Ulangi kasusmu dengan JIN di atas...

Setelah itu, mari renungkan DOKTRIN FISIKA CINTA:

"Dan ELEKTRON pun membayar KHUMS..."

Ada yang membantah: Tidaaaak!

Tentunya ia telah menggunakan logika DEDUKSI dan / atau INDUKSI. Induksi diperoleh dengan cara mendatangi SETIAP elektron yang ada dan bertanya, "Wahai elektron, apakah Anda membayar khums?" Tentunya ia dapati jawaban, "Tidak! Aku tidak membayar khums..." Toh ini mustahil ia lakukan...

Akan tetapi ia kesusu menggunakan logika. Ia pikir ia telah memenuhi syarat untuk menggunakan logika induksi. Akan tetapi ia gunakan LOGIKA FALTAH. Tak satu pun elektron yang ia temukan, bahkan elektron itu binatang apa ia tak tak tau, tapi kesusu menarik kesimpulan.

Logika deduktif itu dari aksioma awal bahwa KHUMS itu tidak ada. Maka mustahil ada yang bayar khums, apalagi elektron. Aksioma lain adalah bahwa, karena yang berkata itu Sayyid Abdullah al-Musawi yang ia benci, maka berlaku HUKUM DUNGU-DENGKI, "Apa saja datang dari si binatang Abdullah al-Musawi, SALAH!"

Logika FALTAH...

Matematika menghindari nama atau konsep yang dapat menyesatkan pengambilan kesimpulan logika. Oleh karena itu, matematika hanya menggunakan simbol-simbol 1, 2, 3, ... Mengenai ELEKTRON MEMBAYAR KHUMS, maka matematika mempersilahkan kita menyelesaikan dulu definisi ELEKTRON, MEMBAYAR, dan KHUM, sembari matematika menggunakan saja 1, 2, 3, 4, ... Setelah selesai membahas apakah KHUMS itu ada, dan sebagainya, barulah kita gunakan apa yang telah diselesaikan oleh matematika dalam simbol-simbol 1, 2, 3, ... itu.

Fisika menggunakan matematika. Dalam hal ELEKTRON MEMBAYAR KHUMS, fisika menemukan dulu slektron. Lalu mencari apa SIMETRI dari MEMBAYAR dan KHUMS bagi KEHIDUPAN elektron. Setelah cukup untuk menarik kesimpulan, barulah fisika memadukan kesimpulan deduktif dari matematika dan kesimpulan induktif dari pengamatan fisika.

Apakah AHLUL BAYT itu YUTHAHHIRUKUM TATHHIRAH?

Silahkan definisikan dulu Ahlul Bayt dalam ayat 33.33, lalu selidiki... Jangan kesusu mengambil kesimpulan, jangan kemaruk LOGIKA FALTAH...

Boleh jadi Antum berkata, "Waduh... koq jadi sulit begini sih..."

Aha!

Itu pertanda--tanpa Antum sadari--Antum telah terlebih dahulu bertemu dengan MUSUH Ahlul Bayt, dan ia menjadikan Antum merasa SULIT... Dan jadilah Antum TEMANNYA MUSUH AHLUL BAYT, dan akhirnya Antum lah yang memusuhi Ahlul Bayt... Dan bukti bahwa Antum musuh Ahlul Bayt adalah ketak-perdulian Antum mehingga mudah mengeluh, "Koq jadi sulit begini sih..."

Sementara Muhammad dan Ahlul Bayt saw menjalani kehidupan yang jauh lebih sulit hanya sebagai pengabdian kepada Antum... Sungguh mulia Antum...

8.3. GERAK, BERTEMU, DAN BERPISAH

Sebelum bertemu dengan Antum, ana bergerak mencari... Dimana gerangan dikau, duhai kekasihku... Ana menghitung WAKTU, detik demi detik... Terkuras ENERGI hanya demi cintaku kepadamu... Setelah bertemu, kita asyik-mansyuk, waktu telah kita lupakan, walau energi masih terus terkuras untuk tawa dan tangis...

Bagi ana yang mencari Antum, gerak adalah sebelum bertemu. Waktu saat itu MAHAL karena berkorelasi dengan kurasan energi.

Kesadaran ana berpacu dalam waktu. Setelah bertemu denganmu, kita berdua kehilangan kesadaran. Waktu mengalir lantaran energi terkuras, akan tetapi kita tidak perduli. Kita hanya perduli waktu saat kita lemas, kita butuh makan...

Sementara bagi mereka yang menonton pertemuan dan kegilaan kita, mereka terus menghitung waktu. Antum merasa baru sebentar, juga ana, sementara yang menonton kegilaan kita berdua telah mencatat waktu yang terboros lama...

Kita berdua kehilangan kesadaran waktu lantaran kita kehilangan gerak. Tiada perlu lagi ana bergerak mencarimu... Nah, waktu saat kita berdua kehilangaN kesadaran itu adalah WAKTU IRRASIONAL bagi kita berdua. Waktu surgawi. Kadang kita tidak butuh makan. Atau pun Antum telah menyambutku dengan limpahan makanan yang tidak butuh gerak, makan saja kalau lapar...

Waktu irrasional ini terjadi pada KEADAAN SIMETRI atau KEADAAN SETIMBANG. Para penonton kita berdua RESAH, mereka menghitung waktu, energi mereka terkuras. Itu pertanda mereka tidak dalam keadaan setimbang.

Ibumu yang mencintaimu, yang mengharapkan Antum berada dalam kesetimbangan, ingin terus ana di sisimu, lantanan kehadiran ana membuatmu setimbang. Beliau tidak berada di antara kita berdua, akan tetapi beliau ikut dalam kesetimbangan kita berdua.

Orang-orang yang berbahagian lantaran kebahagiaan kita berdua, meski tidak berada di antara kita, akan tetapi ikut dalam kesetimbangan kita berdua... Sementara musuh-musuh kita dalam resah...

Apabila kita berdua lupa diri, maka kehancuran akan menyerang kita berdua... Para pencinta kita kembali resah... energi mereka terkuras... Ya, kita lah yang keliru. Kita merasa di surga, padahal sedang di tepi jurang neraka...

Renungkanlah perkara di atas demi memahami bahwa SELANG WAKTU dibatasi oleh WAKTU BERTEMU dan WAKTU BEPISAH. Tandai aliran waktu dengan t0, t1, t2, t3, ..., tN.

Suatu waktu ti menjadi waktu bertemu untuk peristiwa ke-i, yang juga waktu berpisah untuk peristiwa sebelumnya, peristiwa ke-(i - 1), untuk perpisahan pada waktu (i + 1). Selang waktu dicatat sebagai:

dt0 = t1 - t0,
dt1 = t2 - t1,
dt2 = t3 - t2,
...

ENERGI yang terkuras pada setiap selang waktu adalah:

E0 dalam selang dt0,
E1 dalam selang dt1,
E2 dalam selang dt2,
...

Fisika mendefinisikan DAYA untuk setiap selang waktu:

P0 = E0/dt0,
P1 = E1/dt1,
P2 = E2/dt2,
...

8.4. GERAK DALAM RUANG

Menemukan benda tentunya menemukan benda di suatu ruang.

Awas!

Jangan kesusu bertanya, "Apa itu RUANG?" Ini adalah JEBAKAN IBLIS untuk menyudahi kajian panjang...

Cukuplah fahami kenyataan logis bahwa BENDA MENEMPATI RUANG. Antum tidak mungkin bertemu ruang-tanpa-benda. Waktu yang abstrak pun telah dapat Antum fahami dalam SELANG WAKTU, apatah lagi ruang dalam SELANG RUANG...

Di MUKA BUMI, selang ruang adalah suatu LUAS BIDANG. Bisa berbentuk persegi panjang, segitiga, segi-banyak, lingkaran, atau pun acak-acakan... tak masalah. Untuk burung atau pesawat di udara, selang ruang adalah suatu VOLUME RUANG.

Pikirkan!

Dalam GARIS, maka selang ruang adalah SELANG GARIS...

Dua cara konvensional untuk mengurut selang ruang:

a. Bentangan ruang yang ada dibuat petak-petak, atau kotak-kotak, atau selang-selang, lalu diurutkan sesuai letak masing-masing.

Misalnya, deretan RUANG KELAS di sekolah yang dideratkan dari ujung ke ujung dengan R1, R2, R3, ... Akan tetapi ada juga dengan deretan KELAS 1A, KELAS 1B, ..., KELAS 2A, ..., KELAS 3C, ... Tanah dikavling-kavling dalam BLOK, atau pun dalam urutan pemilik, misalnya Abdullah, Ali, Asep, Baaqil, Busthany, ..., Kabalmay, Ismaili, ..., Musawi, ... yang lokasinya tidak berdekatan, hanya urutan nama saja yang berdekatan. Tanah Ismaili dan Tanah Kabalmay itu satu pihak saja pemiliknya, akan tetapi, karena menggunakan nama berbeda, berbeda pula urutannya.

b. Diurutkan sesuai yang lebih dulu ditemukan. Kalau di ruang kelas, boleh jadi yang ditemukan urutannya R1, R2, R3, ... Atau, di lokasi tanah, boleh jadi yang ditemukan adalah urutan blok. Kalau di berkas dokumen tanah, yang ditemukan duluan yang lain lagi. Dalam skala prioritas, Pemerintah mungkin akan mengurutkan terlebih dahuln yang membayar PBB.

Sambil lalu, kalau presidennya Abdullah al-Musawi, boleh jadi ia akan perintahkan pengurutan berdasarkan pembayaran KHUMS atas tanah-tanah itu. Kalau pun ia tak jadi presiden, itu pertanda mayoritas rakyat menolak hak Allah, RasulNya, dan Ahlul Bayt RasulNya. Maka, siapa yang ingin tegakkan hak Allah dan RasulNya, silahkan dukung ia jadi presiden...

Nah, gerak dalam ruang adalah gerak dalam urutan ruang. Urutan ruang pun harus berhati-hati, karena "jauh di mata dekat di hati".

Ana mau ke Tual, karena hatiku terpaut di sana. Ia pun DEKAT di PETA. Akan tetapi, kalau ke Tual, ana harus menemukan negeri antah-berantah bernama Ambon... Di peta, Tual lebih dulu, di dalam perjalanan, Ambon lebih dulu.

Dalam 1 bulan, pejabat-pejabat Pemda di Papua bisa 3 kali ke Jakarta. Akan tetapi, dalam 1 tahun, belum tentu mereka masuk ke pedalaman Papua...

Nah, fisika menjadi DUNGU lantaran REALITAS RUANG semacam di atas tidak diajarkan secara baik dan benar.

Tidak ada komentar: