Selamat Datang di Blog Kami

Blog ini khusus memuat catatan dan kumpulan status Abdullah Isma'ili di facebook

Blog ini merupakan bentuk terima kasih kami (admin) pada abah kami Abdullah Isma'ili

Silakan bertanya pada kami di facebook
1. Safiyah Alifa
2. Syarifah Safinah Alaydrus
3. Yudas Iskandar
4. Evida Zaitun Alkaff
5. Surya Hamidi

lovely family

lovely family
edited by Zakki Assegaf

Sabtu, 22 Januari 2011

PINTU ILMU 5 :

Pintu Ilmu 5:

IMAMAH DALAM ALAM MATEMATIKA (3)

Kali ini tentang bangunan KELUARGA CINTA...

5.1. GERAK MELANGKAH DALAM TAWAF

Bangkitlah untuk melakukan gerak TAWAF. Jadikan sesuatu sebagai KA'BAH, lalu tawafilah Ka'bahmu itu. Berdirilah sedemikian hingga Ka'bah berada di sisi kiri Antum. Dan berputarlah mengitarinya...

Tentunya Antum melangkah dalam gerak melingkari Ka'bah itu. Maka cobalah melangkah dengan langkah yang panjangnya sama. LANGKAH SIMETRI bagi manusia adalah pangkal jempol salah satu kaki tepat di ujung tumit kaki lainnya. Dalam posisi itu, panjang langkah diukur dari belakang tumit kaki belakang ke pangkal jempol kaki depan. Perhatikan bahwa panjang jari tidak masuk.

Panjang langkah itu lebih-kurang sama dengan panjang betis, yaitu dari mata kaki (ka'bain) ke lutut, juga sama panjangnya dengan panjang paha.

Antum perlu pula menghitung berapa kali Antum melangkah dalam 1 putaran tawaf. Kita katakan bahwa keliling tawaf = jumlah langkah Antum. Perlu juga untuk mengetahui berapa jari-jari lingkaran tawaf Antum, maksudnya, berapa langkah. Perlu pula menghitung jari-jari lingkaran tawaf Antum itu berapa langkah.

Cobalah untuk bertawaf seperti bumi bertawaf mengitari bulan. Buatlah sedemikian hingga lingkaran tawaf Antum itu sebanyak 30 langkah. Dalam lingkaran 30 langkah itu, Antum bertawaf sebanyak 12 kali. Jadi, total langkah Antum adalah 30 x 12 langkah = 360 langkah. Sambil lalu, cobalah menghitung panjang jar-jari, kira-kira sebesar 30/6 langkah = 5 langkah.

Dengan 30 langkah, maka terdapat 30 titik tumpu atau titik pijak kaki Antum. Coba kecilkan jari-jari lingkaran Antum sehingga menjadi 2 langkah. Maka keliling lingkaran tawaf Antum sekitar 2 x 6 langkah = 12 langkah. Ada 12 titik tumpu.

Cobalah untuk melangkahi keliling dengan 3 langkah. Maka ada 3 titik tumpu.

5.2. SIMETRI TAWAF

Acungkan jempol tangan kananmu, anggaplah itu Ka'bah. Genggam empat jari lainnya dan anggaplah sebagai lingkaran tawaf yang jempolmu tadi tegak-lurus di tengah lingkaran tawaf itu.

Buatlah sedemikian hingga keempat jarimu itu membentuk segitiga. Pilihlah titik-titiknya adalah buku (pangkal) telunjuk, siku, dan ujungnya.

Gerak tawaf adalah gerak dimana Ka'bah berada di sebelah kiri. Gerak ini berlawanan dengan gerak (arah) jarum jam. Pada tangan kananmu tadi, arah geraknya adalah dari buku jari ke siku jari ke ujung jari terus ke buku jari, demikian seterusnya melingkari pangkal jempolmu itu.

Yangkinkan dirimu bahwa tidak ada gerak lurus, setiap gerak adalah gerak tawaf atau gerak melingkar yang Ka'bah berada di titik pusat lingkarannya. Inilah SIMETRI TAWAF.

Antum mulai dapat menggunakan tangan kanan untuk menentukan arah tegak Ka'bah dari setiap gerak melingkar. Maicon yang posisinya sebagai bek kanan akan menyerang dan Ka'bahnya sebagaimana ditunjukkan oleh jempol kananmu, yaitu ke atas. Bek kiri mempunyai arah sebaliknya, ke bawah menembus bumi.

5.3. MELANGKAH DALAM RUANG DAN MELANGKAH DALAM WAKTU

Gerak melangkah yang sesungguhnya adalah melangkah dalam waktu. Waktu untuk sekali putaran tawaf disebut PERIODE WAKTU, disimbolkan T. Maksudnya, KELILING LINGKARAN WAKTU adalah T. Harap bedakan keliling lingkaran waktu dan jari-jari waktu.

Begini...

Perhatikan jama'ah yang tawaf di Ka'bah, barisannya teratur. Itu karena periode waktunya dipertahankan sama. Karena itu, dalam satu lingkaran tawaf, jama'ah yang langkahnya pendek akan lebih banyak langkahnya
ketimbang yang berlangkah panjang. Pikirkan bahwa jama'ah yang berlangkah pendek merasakan keliling lebih panjang daripada jema'ah yang berlangkah panjang. Si langkah pendek mungkin mengatakan 100 langkah, si langkah panjang mengatakan 50 langkah.

Dalam kasus di atas, kita mudah mengerti karena perbedaan langkah. Nah, dalam fisika, karena tidak dikenal gerak melangkah, sedangkah benda-benda fisika melakuan gerak melangkah dengan beragama panjang langkah, maka laporan-laporan fisika tak jarang memusingkan
fisikawan sendiri.

Contoh tawaf dalam waktu adalah menghadiri majelis, katakanlah Majelis Kumayl yang periode waktunya 1 Jum'at. Setiap jama'ah mempunyai periode waktu yang sama. Akan tetapi panjang langkahnya berbeda-beda dalam 1 Jum'at, pun berbeda antara satu Jum'at dan Jum'at lainnya. Panjang langkah yang berbeda ini adalah LANGKAH DALAM RUANG. Sementara LANGKAH DALAM WAKTU jumlahnya tetap, yakni 1 Jum'at = 7 hari = 168 jam.

Kata tawaf, tepatnya THAWAF, punya kata dasar yang sama dengan MUSTHAFÂ'. Orang-orang yang bertawaf disebut AL-THÂ-IFIN. Kata AL-THÂ-IFAH digunakan dalam al-Qur'an untuk menunjuk orang-orang khusus, katakanlah para tokoh, baik pun buruk. Yang dimaksud dengan AL-THÂ-IFAH adalah orang-orang khusus yang orang-orang lain, katakanlah para pengikutnya, senantiasa bertawaf mengitarinya. Nah, yang dimaksud adalah bertawaf dalam waktu. AL-THÂ-IFAH adalah orang-orang yang secara rutin dikunjungi, baik karena rindu, pun karena keperluan dunia.

Imam Ja'far Shadiq as berkata bahwa syiah adalah PUSAT TAWAF makhluq-makhluq di sekelilingnya. Nah, yang beliau as maksud antara lain adalah syiah sebagai AL-THÂ-IFAH itu.

5.4. PERMUTASI DAN PRISMA SEGI-3

Ingat kembali himpunan permutasi P3 = {p0, p1, p2, p3, p4, p5} dimana berlaku:

p1 x p3 = p3 x p5 = p5 x p1 = p2.

Ungkapan p1 x p3, p3 x p5, dan p5 x p1 yang ketiga-tiganya punya hasil yang sama, yaitu p2, seakan-akan menujukkan suatu LINGKARAN TAWAF dengan 3 buah titik tumpu dalam gerak melangkah, yakni titik-titik p1, p3, dan p5.

Gunakan SIMETRI TAWAF dengan tangan kananmu tadi, letakkan p1 di buku jari, p2 di siku jari, dan p3 di ujung jari. Ungkapan p2 = p1 x p3 = p3 x p5 = p5 x p1 menunjukkan bahwa p2 adalah poros tawaf, yaitu Ka'bah, yang dalam hal ini adalah ujung jempolmu yang tegak itu.

Sekarang, buatlah sebuah SEGI-3 sama kaki dengan ukuran agak besar. Guntinglah, lalu berikan nama p2 pada ketiga-tiga titik sudutnya itu. Pada tiga sisi dari segi-3 itu, tentukan titik tengan masing-masing, ada 3 buah titik tentunya.

Namakan, dalam arah tawaf, nasing-masing titik adalah p1, p3, dan p5. Lipatlah pada garis-garis p1-p3, p3-p5, dan p5-p1, perhatikan bahwa pojok-pojok p1 akan bertemu di puncak. Nah, rekatkan agar menjadi PRISMA SEGI-3.

Apabila nama-nama titik p1, p3, p5, dan p2 tidak tampak dari pandangan luar, maka tuliskan lagi sesuai yang semula tadi. Awas, jangan sampai salah menulis.

Buatkan lagi sebuah prisma lain yang sama ukurannya. Namakan titik-titik alasnya dengan p5, p3, dan p1, sedangkan puncaknya adalah p4. Bandingkan dengan yang sebelumnya, maka prisma ini merupakan representasi dari p4 = p5 x p3 = p3 x p1 = p1 x p5.

Selanjutnya, cocokkan alas dari kedua prisma itu, pastikan bahwa p1, p3, dan p5 dari masing-masing tepat bersesuaian.

Maka rekatkan kedua-duanya pada alas. Akan tampak suatu LIMAS dengan p2 di atas dan p4 di bahwa yang membentuk poros, sedangkan p1, p3, dan p5 berputar mengelilingi poros itu.

Itulah LIMAS AHLI KISÂ', yaitu limas 5 titik atau 5 mata.

5.5. LANGKAH WASHILAH

Perhatikan kembali PRISMA SEGI-3, misalkan yang puncaknya p2...

Menulis p1 x p3 = p3 x p5 = p5 x p1 seakan-akan merepresentasikan gerak tawaf melangkah dari titik p1 ke titik p3, kemudian titik p3 ke titik p5, dan seterusnya titik p5 ke titik p1, lengkap sekali putaran satu lingkaran dalam 3 langkah.

Tidak!

Yang sesungguhnya adalah:

p1 x p3 = p2, kemudian p2 x p1 = p3,
p3 x p5 = p2, kemudian p2 x p3 = p5,
p5 x p1 = p2, kemudian p2 x p5 = p1.

Jadi, ada 6 langkah...

Gambaran sederhananya adalah lingkaran 6 langkah dimana, di antara setiap titik-titik p1, p3, dan p5, terdapat titik p2. Ia menceritakan kepada kita bahwa, untuk p1 yang ingin melangkah ke p3, yakni p1 x p3, harus ditempuh dengan melangkah dari p1 ke p2 kemudian p2 ke p3.

Langkah ini adalah LANGKAH WASHILAH...

5.6. MONOPOL DAN DIPOL CINTA DALAM BANGUNAN KELUARGA CINTA

Suami, istri-istri, dan anak-anak masing-masing hanyalah MOMOPOL dalam sebuah keluarga. Mengaku saling cinta, seperti pengakuan p1 x p3, akan tetapi bukanlah cinta yang sesungguhnya. Dendam dan benci telah mengemas dalam psikologi mereka...

Yang menjamin adanya cinta adalah DIPOL CINTA p2 dan p4. Yaitu Aimmah min Ahlul Bayt Muhammad saw.

Selama masing-masing tidak mencintai Ahlul Bayt, maka tiada cinta di antara mereka.

Akan tetapi, apabila berkumpul para pencinta Ahlul Bayt, hatta ada budak dan pembantu di antara mereka, niscaya budak dan pembantu itu menjadi bagian dari KELUARGA CINTA mereka.

Sambil lalu, cinta adalah kekuatan yang menarik dan minbulkan tawaf dalam waktu. Para pencinta dikumpulkan dalam waktu oleh Sang Cinta itu.

5.7. DIPOLISASI DALAM JAM KAZHIMI

Keluarga Cinta adalah himpunan para pencinta yang optimis lantaran cinta mereka yang dahsyat...

Tiada kata TIDAK bagi sesama pencinta!

Mengapa?

Karena setiap pencinta, dalam kefaqirannya, senantiasa membutuhkan cinta... Ia ibarat MONOPOL yang cinta cenciptakan DIPOLISASI baginya. Dipolisasi adalah monopol yang tidak berpasangan menjadi pasangan dipol bagi monopol lainnya. Dipolisasi tidak sama dengan polarisasi.

Dalam JAM KAZHIMI, dipolisasi menjadikan p1, p3, dan p5 masing-masing memiliki pasangan dipol p7, p9, dan p11. Selain itu, dipol p2 dan p4 menyetarakan diri-diri mereka menjadi seumpama monopol dimana p2 berpasangan dengaan p8 dan p4 berpasangan dengan p10.

Pada Jam Kazhimi ini, 5 titik dalam PRISMA AHLI KISÂ' mengalami transformasi menjadi 12 titik dalam Jam Kazhimi. Ini membuka pemahaman kita mengenai Ahli Kisâ'--Muhammad, Ali, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husain saw--menjelmakan 1I Imam as.

5.8. DIPOL SIANG-MALAM

Berjalanlah di Jam Kazhimi, katakanlah dari titik 5, Antum akan kembali ke titik 11 yang di baliknya adalah titik 5.

Titik-titik 5 dan 11 merupakan pasangan atau DIPOL SIANG-MALAM.
Siang dan malam adalah LAHIR-BATIN, DUNIA-AKHIRAT...

Jadikan dirimu batin bagi saudaramu, biarkan ia maju pesat, Antum bersamanya dalam doamu untuknya...

Dukunglah ia dalam dunianya, semoga ia mendukungmu dalam akhiratmu...

Apabila Antum beunghar, maka dipolmu yang pantas adalah aku si faqir ini...

Tidak ada komentar: