Selamat Datang di Blog Kami

Blog ini khusus memuat catatan dan kumpulan status Abdullah Isma'ili di facebook

Blog ini merupakan bentuk terima kasih kami (admin) pada abah kami Abdullah Isma'ili

Silakan bertanya pada kami di facebook
1. Safiyah Alifa
2. Syarifah Safinah Alaydrus
3. Yudas Iskandar
4. Evida Zaitun Alkaff
5. Surya Hamidi

lovely family

lovely family
edited by Zakki Assegaf

Selasa, 11 Januari 2011

Nasib Nasab Pembantai dan Terbantai

Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad wa 'ajjil faraja âli Muhammad.

Bihaqqi Zahra as...

BARU saja Rasulullah saw wafat dan Zahra as masih beduka, Tanah Fadak telah dirampas oleh khalifah, para pekerja Zahra as diusir. Ketika Zahra as datang menuntut, khalifah berkata, "Berikan bukti bahwa tanah itu milik Anda..." Zahra as memberikan bukti ayat 17.26, "Dan berikan kepada al-Qurba hak mereka..." Tapi nama Fathimah Zahra as tidak tertera dalam ayat itu, hanya al-Qurba... Kata al-Qurba banyak terdapat dalam al-Qur'an dan itu untuk Zahra as sebagai keluarga terdekat Rasulullah saw. Sekali al-Qurba dalam ayat 17.26 ditolak sebagai Zahra as, maka seluruh al-Qurba dalam al-Qur'an akan ditolak...

Anda tidak mengenal KHUMS (8.41) dan FAI (59.7) lantaran ada al-Qurba. Anda tidak mencintai Zahra as lantaran yang ditulis adalah mawaddatan fii al-Qurba (42.23)...

Zahra as dituntun mendatangkan saksi. Saksi adalah orang yang terpercaya, dan orang yang dijamin masuk surga adalah orang yang terpercaya. Kalau orang yang dijamin masuk surga pun tidak dipercaya, maka tidak ada lagi saksi yang dapat dipercaya, atau sebaliknya seorang munafik pun dapat menjadi saksi...

Akibatnya, Zahra as yang sudah dijamin masuk surga, tidak dapat dipercaya sebagai saksi. Sekali tidak dipercaya, lama-lama tidak dipercaya sama sekali. Akhirnya tak ada lagi yang percaya bahwa Zahra as itu dijamin masuk surga... Tamatlah riwayat peran putri Nabi saw. Nabi saw tidak perlu punya putri... Salah satu yang sia-sia dari seorang Rasul Allah adalah memiliki anak, terutama memiliki putri. Kalau pun tidak sia-sia, maka perannya adalah menjadi contoh negatif di sisi Nabi saw...

Dan pada akhirnya, setelah kontraversi timbul, terjadi benturan dengan akal, maka riwayat duka Zahra as pun dipandang palsu. Zahra as yang sudah menanggung duka, sejarahnya pun dituduh palsu...

Manusia cenderung mengambil gampangnya saja...

~#~

SEKIRANYA tragedi pembantaian Imam al-Husain putra Zahra as tidak diperingati, maka riwayatnya pun akan senasib dengan Zahra as. Bukan saja orang tidak percaya, akan tetapi orang mau ambil gampangnya, memandang al-Husain as itu tidak ada, dan siapa saja yang mengakui dirinya sebagai dzuriyat al-Husain as, pasti dituduh palsu... Sejumlah orang, bahkan tingkat sarjana Islam, pun berpendapat demikian...

Saat-saat Imam al-Mahdi af akan lahir, mata-mata penguasa mengepung rumah Imam al-Hasan al-Askari as. Karena tidak ditemukan bayi yang lahir, dan juga tidak ditemukan tanda-tanda adanya kelahiran bayi, maka mata-mata pun melaporkan bahwa al-Mahdi af itu tidak ada... Tidak lahir... Dan sejarah penguasa pun mencatat, "Al-Mahdi (af) itu tidak ada..." Wahabi berkoar di facebook dengan landasan sejarah catatan penguasa ini...

~#~

ALI ALAYDRUS AS SAKRAN membuat note yang menghinakan nasab Imam Khumeini qs... Yang ia dan teman-teman wahabinya bertanya adalah catatan fulan bin fulan bin fulan... Tentu saja tidak sulit menulis suatu rekaan fulan bin fulan bin fulan... Dan ini tentunya bakalan jadi bahan ejekan...

Mengapa?

Karena Ali Sakran sendiri pun dapat dipertanyakan nasabnya. Tarulah dia memberikan catatan fulan bin fulan bin fulan... untuk dirinya. Orang lain sih mau percaya saja. Tapi yang dia tidak pikirkan adalah mengapa orang lain mau persaja saja apa yang dia tuliskan untuk dirinya, sementara dia tidak percaya apa yang orang lain berikan untuk Imam qs.

Tapi yang lebih buruk lagi, mengapa dia tidak pikirkan bahwa nasabnya fulan bin fulan bin fulan... pun dapat dipertanyakan sebagaimana dia mempertanyakan Imam qs.

Tentu saja dia tidak memikirkan ini lantaran dia tidak berada di dalam keperdulian akan nasabnya. Yang berada dalam pikirannya adalah bagaimana menjatuhkan wibawa Imam qs melalui menuduh kepalsusan nasab...

~#~

ORANG beranggapan bahwa nasab Abdul Muthalib bin Hasyim itu dari sononya begitu. Padahal nama Abdul Muthalib itu lantaran beliau dianggap budak Muthalib, pamannya yang mengasuhnya di Yaman. Hasyim sendiri tidak sempat menetap di Makkah. Beliau wafat dalam usia muda (24 tahun) di Gaza.

Abdul Muthalib akhirnya menjadi Abdul Muthalib bin Hasyim lantaran "mustahil" ada yang dapat memiliki putra sehebat beliau kecuali Hasyim. Ada suatu kekuasaan yang mendorong kepada pengakuan Abdul Muthalib bin Hasyim. Dalam hal ini tentu hanyalah kekuasaan akal-budi, lantaran pada saat itu kekuasaan fisik praktis belum ada.

Rasulullah saw menyusun nasabnya hingga Adnan ila Ismail. Antara Adnan dan Ismail diharamkan merajut bin-bin. Mengapa? Apakah Rasulullah saw tidak tahu? Memang, dipikirkan adanya alasan bahwa penetapan itu untuk mencegah fitnah. Ya, tapi tetap saja mengapa?

Fitnah apa yang dimaksud?

Orang tidak melihat bahwa kepatuhan kepada Adnan ila Ismail adalah juga karena kekuasaan akal-budi yang ditaklukkan oleh seorang Muhammad saw. Dan akal-budi itu pulalah yang memikirkan tentang "adanya fitnah" itu....

~#~

YANG dimaksud dengan akal budi antara lain pertanyaan "Apakah nasab itu?" Tatkala seseorang menyodorkan fulan bin fulan bin fulan... maka apa maksudnya? Apa maksud BIN di situ?

Maaf... adakah sesorg yang melihat atau menyaksikan perjalanan nutfah ke rahim? Tidak ada... Fulan bin fulan bin fulan... adalah catatan yang berarti tatkala akal-budi telah beres...

~#~

IMAM Khumein qs... gunakan akal-budimu untuk memikirkannya...
Ali Alaydrus as Sakran itu, apakah ia mampus sejak di sulbi-ayahnya, atau di rahim kotor ibunya, atau sejak kanak-kanak, atau usianya sepanjang usia iblis, tiada ya...ng perduli sebagaimana tiada yang perduli untuk membunuh iblis...

Tapi iblis lebih dahulu hadir ketimbang si Sakran, dan iblis lebih berpengalaman. Iblis lebih mengenal bahwa orang seperti Imam qs berpeluang menghambat kerjanya. Oleh karena itu, iblis berkepentingan untuk menyudahi Imam qs, sekiranya ia tau keberadaan Imam qs.

Iblis penasaran bahwa ternyata Imam qs luput dari pantauannya. Ia berang. Dan bukti keberangan iblis ada pada diri si Sakran sendiri.

Si Sakran memperlakukan Imam qs seperti itu, maka dapat Anda bayangkan, sekiranya si Sakran berada di sisi Imam qs dan ia berkuasa atas Imam qs, niscaya ia telah membunuh Imam qs. Itu pasti! Kalau tidak membunuh, itu berarti mempermainkan nasab Imam as yang ia lakukan hanyalah canda guraunya saja. Kalau canda gurau, maka seharusnya Anda melupakan si Sakran. Ini artinya, yang masuk akal Anda adalah membunuh Imam qs...

Apakah tidak dapat Anda percaya bahwa Imam qs disembunyikan sehingga nasab beliau qs pun tersembunyi? Soal ada itu satu sisi... Tapi tersembunyi dari Sakran adalah fakta. Dan fakta yang ada cukup untuk Anda simpulkan bahwa nasab Imam qs tersembunyi dari orang-orang yang akan membunuh beliau qs.

Fir'aun pun menyesal mengapa ia tidak membunuh Musa as sewaktu beliau as masih kecil. Dan Fir'aun tidak tahu nasab Musa as. Dan tentunya, dengan kebengisan, kekuasaan, dan kedunguanya, sangat wajar tatkala ia memerintah, "Bunuhlah anak haram jaddah itu!" Fir'aun yang memelihara Musa as pun tidak mengenal nasab Musa as....

Anda jangan merasa mengenal nasab Musa as... Syu'aib as pun tidak mengenal Musa as. Hingga Musa as hendak meninggalkannya dengan membawa serta dua putrinya, barulah Syu'aib as sadar bahwa Musa as adalah seorang nabi... Tapi bukan dalam konteks nasab, kecuali bahwa seorang nabi pastilah berasal dari sebaik-baik nasab.

Nah, akal-budi menerima bahwa seorang nabi--seorang pemimpin umat--tentulah berasal dari sebaik-baik nasab di antara umatnya... Itu hukum akal-budi...

IBRAHIM as punya nasab yang lebih muskil. Sedikit sekali orang yang tahu bahwa ayahnya adalah Turah lantaran al-Qur'an menyebut 'Azza. Dan ini bukan perkara biasa, sesuatu yang wajar. Sunni, tegasnya wahabi, percaya bahwa seo...rang kafir pun dapat melahirkan anak yang menjadi nabi. Atas dasar itulah sehingga mereka beranggapan bahwa semua leluhur Muhammad saw adalah kafir.

Sekiranya mereka menerima riwayat bahwa Azza menikahi janda saudaranya itu dalam keadaan sang janda itu masih hamil, niscaya mereka membolehkan orang menikahi janda yang hamil. Atau menuduh yang bukan-bukan kepada ibu Ibrahim as.

Dalam al-Qur'an, Ibrahim bukanlah namanya melainkan sebutan kaumnya kepadanya sejak ia masih remaja, persis seperti sebutan Abdul Muthalib. Ibrahim juga tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa sehingga kaumnya, sekiranya mereka kenal, dapat menuduh ibunya kawin dengan lelaki lain selain dengan Turah.

Yang jelas nyata adalah Yahya as lahir saat Zakaria as mengaku sudah tidak sanggup lagi. Ini mirip dengan Ishaq as yang lahir saat Sarah as juga sudah tidak mungkin hamil.

Dan apabila Anda dalam posisi memusuhi mereka, Anda tentu mencerca semua itu. Tidak mudah bagi Anda untuk menerima begitu saja bahwa Yesus as lahir tanpa ayah...

Saat Aminah as hamil, Abdullah as berangkat pergi lalu wafat. Apakah Abdullah as sekedar pergi ataukah demi suatu pengelabuan atas hamilnya Aminah as? Sebagai orang luar, Anda boleh saja memandang wajar. Akan tetapi, sebagai orang dalam, atau orang yang menyadari kemuliaan, justru memandang sangat mungkin Abdullah as pergi agar musuh memandang bahwa Aminah as tidak sedang hamil. Ingat serangan Abraha ke Makkah saat itu...

Julukan Ibnu Abu Kubasyah diberikan kepada Muhammad saw, oleh syiah, dinisbatkan dari "shahabat" beliau saw sendiri, sesuatu yang jelas ditolak mentah-mentah oleh sunni dan wahabi. Ibnu Abu Kubasyah artinya Muhammad saw itu putra dari Abu Kubasyah suami Halimatus Sa'adiyah.

Tahukah Anda siapa nama Abu Thalib as? Apa jadinya beliau as dan putranya Ali as dan cucu-cucunya al-Hasan dan al-Husain as sekiranya musuh-musuh tahu bahwa beliau as lah yang dimaksud dengan Imran sebutan keluarga (ali) Imran? Sekarang Anda sebut, atau Anda protes, tidak ada masalah. Akan tetapi, apabila dulu, maka habislah ali Imran...

Saya datang ke Sorong barulah saya terkejut bahwa ada sayyid senior yang berkata bahwa Imam Musa Kazhim as itu bukan putra Imam Ja'far Shadiq as. Ia sayyid Ja'fari, dan tentunya berkepentingan dengan kebesaran Ali Uraidy putra Imam Shadiq as dan dzuriyatnya


ORANG yang tidak mengerti perkara nasab melepaskan pembicaraan nasab dari perang. Padahal perang Abu Sufyan melawan Muhammad saw, Muawiyah melawan Ali dan al-Hasan as, Yazid melawan al-Husain as, adalah upaya bani umayah meny...ingkirkan nasab Bani Hasyim. Bani umayah beranggapan bahwa mereka lah pewaris Abdul Manaf, dan untuk itu nasab Bani Hasyim harus diputuskan dari Abdul Manaf, dan cara memutuskannya adalah dengan membunuh Bani Hasyim.

Meski pun tidak berhasil membunuh, akan tetapi jumhur umat menganggap benar bahwa bani umayah adalah dzuriyat Abdul Manaf. Sialnya, sedikit syiah yang tau bahwa umayah adalah putra pelacur yang diangkat anak oleh Abdus Syam putra Abdul Manaf.

Tidak semua syiah tau bahwa naiknya bani abbas masih terkait dengan pujian Abu Sufyan kepada Abbas putra Abdul Muthalib, "Apabila Ahlul Bayt tidak bangkit melawan Abu Bakar, maka Anda berhak tampil..." Dan Ahlul Bayt beserta syiahnya dibantai pula oleh bani abbas.

Mengapa Anda merasa heran dengan persaingan bani abbas dan ambisi menyingkirkan Bani Hasyim? Apakah kekerabatan di antaran kedua bani itu dapat menghalangi?

Tapi tentunya Anda tidak lupa bahwa Qabil membunuh sendiri Habil as, adik kandungnya... Ia dengki dengan keutamaan yang ada pada Habil as... Qabil boleh saja membunuh Habil as, tapi ia luput mengetahui bahwa di dalam rahim Najwa istri Habil as telah mengandung Habil II putra Habil as. Dan kalau Anda dalam posisi memusuhi Habil as juga, Anda pasti menuduh yang bukan-bukan terhadap Najwa janda Habil as itu.

Putra-putra Ya'qub as jelas-jelas iri kepada Yusuf as. Mereka melakukan perencanaan pembunuhan terhadap Yusuf as lalu berbohong untuk membenarkan diri-diri mereka.

Persaingan tidak sehat itu fakta sejarah... Membunuh adalah fakta dan membunuh memang demi memutuskan nasab.


PEMBANTAI nasab melekat dalam agama. Ketika al-Ash bin Wail mengatakan Muhammad saw al-abtar, terputus nasabnya lantaran hanya punya Zahra as, maka Allah aw putuskan nasabnya sendiri, al-Ash lah yang al-abtar itu. Dengan demi...kian, Amr bin al-Ash adalah haram jaddah.

Akan tetapi pembantai nasab tidak pernah belajar dari al-Ash dan Amr. Abdullah bin Amr bin al-Ash lahir saat Amr berumur 12 tahun, akan tetapi ia dinisbatkan saja menjadi putra Amr. Maka luntur pula lah akal-budi bahwa setiap yang memerangi Ahlul Bayt adalah haram jaddah. Amr yang awalnya memerangi Muhammad saw, lalu memerangi Ali as, tidak lagi dipandang haram jaddah.

Banyak pembantai nasab berperilaku seperti Amr. Licik, tidak punya malu, tidak mengurus diri sendiri, mementingkan dunia...

Karena itu, baik Yazid, Ubaidillah bin Ziyad, maupun Umar bin Sa'ad yang adalah haram jaddah, tidak diperhatikan perilakunya yang terkait dengan haram jaddah. Banyak pembantai nasab berperilaku seperti mereka, baik sendiri-sendiri, maupun terutama dalam majelis mereka...

Dalam satu arti, Imam Ali, Imam al-Hasan, dan Imam al-Husain as berkorban jiwa dan raga, mungkin dapat diambil hikmahnya untuk perkara-perkara lain. Akan tetapi tidak untuk perkara nasab bagi para pembantai nasab...

Itu pun tidak jadi masalah... Mungkin saja mereka beranggapan bahwa ada cara yang lebih meyakinkan untuk menuji nasab seseorang. Apakah itu?

Cara apakah?

Mengandalkan pengakuan dalam bentuk catatan berupa fulan bin fulan bin fulan... tidak berarti bagi orang yang nasabnya dibantai. Mengapa? Orang yang nasabnya dibantai punya keyakinan kuat akan nasabnya. Ia merasakan pembantaian itu, dan perasaan perihnya, meski secara eksternal tidak dipandang, akan tetapi secara internal, dalam dirinya, ia lebih mengakui. Baginya, menumpahkan ke dalam secarik kertas berupa fulan bin fulan bin fulan... adalah sungguh naif baginya.

Baginya nasab begitu mahal, harus mengalami pembantaian, koq bagi orang lain hanya secarik kertas? Kertas tersebut tidak ada arti baginya, ia malah merasa telah berkhianat kepada leluhurnya yang dibantai. Kalau sekedar secarik kertas bertulisan fulan bin fulan bin fulan.... apa artinya itu? Apa bobotnya nasab? Anak haram jaddah, al-kadzdzab, dan orang iseng pun dapat mendatangkan hal serupa. Apa bedanya lagi ia yang terbaintai dengan mereka yang dibantai?

Sekali lagi, yang disebut fitnah dalam perkara nasab antara lain mengandalkan fulan bin fulan bin fulan... an sich. Apakah Kan'an itu putra Nuh as? Tidak kan...

Saya tidak tahu keadaan di daerah lain... Tapi di negeri saya, yang mengaku-ngaku sebagai sadat itu alangkah banyaknya...


Kacau...

PENUTUP...

Telah terjadi pemandangan yang menggelikan sekaligus menyedihkan. Di satu sisi pembantai nasab pada posisi yang tidak dalam mempersoalkan atau dipersoalkan nasabnya. Di sisi lain, yang nasabnya terbantai harus memuaskan segala sel...era dari pembantai nasab. Malah hampir pasti pembantai nasab mematikan segala cara pembuktian nasab yang datang dari yang terbantai.

Ya, nasib nasab terbantai berada di dalam kekuasaan pembantai.

Bihaqqi Zahra as...

Wassalam.

   

Tidak ada komentar: