Selamat Datang di Blog Kami

Blog ini khusus memuat catatan dan kumpulan status Abdullah Isma'ili di facebook

Blog ini merupakan bentuk terima kasih kami (admin) pada abah kami Abdullah Isma'ili

Silakan bertanya pada kami di facebook
1. Safiyah Alifa
2. Syarifah Safinah Alaydrus
3. Yudas Iskandar
4. Evida Zaitun Alkaff
5. Surya Hamidi

lovely family

lovely family
edited by Zakki Assegaf

Sabtu, 29 Januari 2011

PINTU ILMU 9 :

Pintu Ilmu 9:

AHLI KISA' SEBAGAI PARTIKEL ELEMENTER

~#~
Filosofi AHLI KISA' Menyambut Era Baru Kebangkitan Syiah Melayu Raya
~#~

9.1. TUGAS ORANG PERTAMA

Apabila waktu mengalir linier, maka sesuatu yang lebih dahulu ada dalam waktu tidak mungkin akan ditemukan oleh sesuatu yang ada setelahnya. Kenyataan adanya pertemuan menunjukkan kehendak waktu untuk dipandang berulang atau periodik.

Pertemuan sendiri membutuhkan ruang, atau dapat dipikirkan sebagai kehendak ruang juga. Akan tetapi, berbeda dengan waktu yang tidak bersilangan atau bertabrakan, pertemuan ruang dapat menimbulkan tabrakan yang merusak benda-benda itu sendiri.

Untuk mencegahnya, maka pertermuan dalam waktu dapat berupa TITIK WAKTU, sedangkan pertemuan dalam ruang berupa SELANG RUANG. Akan kita pikirkan lebih jauh apa yang dimaksud dengan selang ruang ini...

Misalkan Antum... Antum ingin mencari seseorang di suatu tempat atau suatu RUANG. Apakah ADA seseorang di tempat itu? Sebentar dulu...

Apakah yang dimaksud dengan ADA?

Gampang saja...

Buatlah SELANG RUANG yang orang itu TIADA. Selangnya bisa besar, bisa juga kecil... Dan ADA adalah BUKAN TIADA...

Antum berada pada suatu tempat yang ia--orang yang Antum cari itu--TIADA. Dan Antum ADA. Maka berilah TANDA keberadaan Antum agar Antum yakin diri Antum bahwa Antum ADA. Berilah suatu TITIK RUANG, dan Antum pastikan bahwa tiada orang lain DI SEKITAR TITIK RUANG itu. Nah, waktu pada saat mencanangkan titik ruang itulah TITIK WAKTU 0, dan SELANG RUANG adalah DI SEKITAR TITIK RUANG itu.

Kemudian, beranjaklah ke SELANG RUANG LAIN. Buat juga TITIK WAKTU 0 untuk mencanangkan SELANG RUANG berikutnya. Carailah di selang ruang itu, adakah ia? Jika tidak ada, maka cari lagi... dan seterusnya.

Antum melakukan semua itu untuk menunjukkan bahwa Antum ADA. Maksudnya, ketika Antum kembali, Antum melihat JEJAK Antum. Jejak ini perlu.

Mengapa?

Karena di setiap tempat baru, Antum temukan bahwa Antum lebih dahulu TIADA dan kemudian ada. Pada setiap tempat baru, keadaannya adalah (0, 1). Yakni terlebih dahulu Antum temukan Antum TIADA, yakni 0, baru kemudian Antum ADA, yaitu 1. Apabila Antum kembali ke tempat yang Antum telah ada, keadaannya adalah (1, 0).

Hanya dua keadaan: (0, 1) dan (1, 0). Tempat baru adalah (0, 1), dan tempat lama adalah (1, 0).

Antum sendiri harus memastikan dengan tanda-tanda yang jelas, mana keadaan (0, 1), mana pula keadaan (1, 0). Antum harus menjadikan BENAR keadaan (1, 0). Harus JELAS, TEGAS, dan MUDAH. Harus ada ATURAN yang memudahkan Antum sendiri dalam membedakan antara (0, 1) dan (1, 0).

Sebetulnya... Antum harus MENUTUP peluang siapa pun untuk membaca atau menemukan keadaan (0, 1). Artinya... Antum harus menyembunyikan 0 di balik 1, dan hanya Antum yang tau ada 0 di balik 1 itu.

Antum adalah HUJJAH bagi 0...

Antum lah yang memberitahukan adanya 0 kepada orang lain, katakanlah kepada 2, yang datang setelah Antum...

Jika tidak demikian, maka jangan salah 2 yang datang dan menemukan keadaan (0, 2)...

Itulah tugas Antum sebagai ORANG PERTAMA...

9.2. DIPOL

Kedudukan Antum sebagai 1 dalam (0, 1) adalah pasangan DIPOL bagi 0. Jika datang 2 menemukan Antum, maka 2 tidak menemukan 0 melainkan menemukan Antum sebagai 1.

Bagaimana caranya?

SELURUH RUANG atau SEMESTA ALAM harus Antum kavling!

Antum terlebih dahulu ADA di setiap TEMPAT sehinga 2 tidak menemukan yang lain selain Antum sebagai 1.

Bisakah?

Ya, dengan menyadarkan 2 bahwa menjadi 1 sebagai ORANG PERTAMA itu BERAT.

Adalah berat, sulit... menyembunyikan 0.

Sesungguhnya 0 adalah ADA, yaitu TITIK WAKTU 0, akan tetapi kedunguan dapat menjadikannya TIADA. Perang dapat terjadi tanpa kesudahan...

Tidak mudah menyadarkan orang bahwa, ketika ia tidak mendapati sesiapa di suatu tempat, maka sesungguhnya ia juga tidak mendapati dirinya sendiri... Ia boleh memiliki tempat itu dengan kesadaran bahwa setiap tempat wajib dimiliki, sementara tempat itu sebelumnya tiada yang
memiliki. Yang masuk akal adalah bahwa, sebelumnya, tempat itu dimiliki oleh SELAIN IA. Dengan demikian, menjadi sah bahwa setiap tempat wajib dimiliki. Setidaknya, begitu ia hadir, si pemilik itu buru-buru pergi sehingga ia wajib menggantikannya sebagai pemiliki tempat itu...

Dalam hal ini, pemilik tempat itu adalah 0, dan ia hanyalah "pelaksana tugas". Demikian sehingga, ketika datang 2, maka ia akan mendudukkan 2 sebagai pelaksana yang ia adalah pemilik.

9.3. ADAM DAN HAWA' AS

Diriwayatkan bahwa penciptaan Hawa' as hanyalah PENAMAAN dari tanpa nama menjadi bernama Hawa' as. Kehadiran Hawa' as menjadikan keadaan 2 benda bersama Adam as dimana Adam as adalah 1 dan Hawa'
as adalah 2.

Adam as telah mengkavling SELURUH ALAM dengan ASMA'. Akan tetapi Abu Murra' datang membisikkan "alam lain" kepada Hawa' as. Ini tentunya menggoyahkan kedudukan Adam as yang telah "menutup" 0. Ada alam yang Adam as tiada, begitu rayuannya.

Maka kacaulah...

Dan Abu Murra' pun jadi IBLIS...

9.4. BELAJAR DARI AHLI KISA' SAW

Adam as bertaubat dengan KALIMAT, yaitu AHLI KISA'. Ahli Kisa', seperti yang telah kita lihat, adalah keadaan 3 benda atau 3 orang. Apabila Adam dan Hawa' as sebagai 2 orang pertama, yaitu 1 dan 2, maka siapa pun haruslah sebagai 3 yang membentuk PRISMA AHLI KISA.

Sampai kepada Ibrahim as, barulah beliau as mengembalikan penguasaan terhadap SELURUH ALAM. Yaitu sebagai IMAM pada damannya.

Nah, kita yang belajar PERMUTASI, sesungguhnya, juga belajar dari Ahli Kisa' saw. Dan akan kita lihat betapa banyak yang belum diketahui dari Ahli Kisa' saw ini...

9.5. DIPOL MAGNET

Kita pernah membahasnya...

Mari kita ulangi...

Misalkan muatan listrik positif q bergerak dengan kecepatan v dalam suatua ruang yang mengandung medan magnet B. Maka gaya Lorentz yang dialami muatan itu adalah:

F = r x B,

dimana r = q x v.

Tunjuk dengan telunjuk kananmu ke arah depan, tandai sebagai arah kecepatan v. Jari tengah mengarah ke kiri tegak lurus telunjuk, tandai sebagai arah medan magnet B. Acungkan jempol hingga tegak lurus telunjuk dan tengah, itulah arah gaya Lorentz F.

Menghadaplah ke arah Timur, dan tunjuklah dengan telunjukmu, anggaplah Antum akan menembakkan sebuah muatan listrik positif. Medan magnet bumi memiliki arah dari Selatan ke Utara bumi. Tunjuklah arah medan magnet bumi itu dengan jari tengahmu. Acungkan jempolmu ke atas, itulah arah F. Gaya Lorentz F ke atas maksudnya bahwa muatan listrik positif itu akan ditarik ke atas. Selanjutnya ia akan melakukan gerak melingkar ke atas kepala Antum, lalu ke belakang Antum, kemudian ke depan Antum, terus melingkar seperti itu.

Pandang sebuah magnet batang, ia adalah DIPOL MAGNET. Tegakkan dengan Utara di atas dan Selatan di bawah. Di sekitar tengah magnet itu, medan magnet B mempunyai arah dari Utara ke Selatan. Berdirilah, dan anggap saja tubuhmu adalah dipol magnet itu. Arah medan magnetnya dari kepala ke kaki. Nah, arahkan jari tengahmu ke bawah. Lalu tunjuklah dengan telunjuk untuk menembak ke arah depan menjauhi tubuhmu yang dipol magnet itu. Maka gaya Lorentz F akan menariknya ke kirimu, dan terus mengitari tubuhmu sebagai dipol magnet.

Apabila Antum tembaki dipol magnet, dalam hal ini menembaki tubuhmu, maka muatan listrik itu akan bergerak mengitari tubuhmu dalam arah kananmu ke belakang, berlawanan dengan arah yang sebelumnya.

Kembali kepada yang awal, yakni muatan listrik positif mengitari tubuhmu dalam arah tawaf. Anggap saja tidak ada dipol magnet, akan tetapi terjadi gerakan tawaf muatan listrik positif. Maka muatan listrik positif itu membentuk arus listrik melingkar seperti itu dan menimbulkan medan magnet yang sama seperti dipol magnet.

9.6. DIPOL ARUS LISTRIK DAN TARIKAN DUA MAGNET BATANG

Penjelasan terakhir menunjukkan DIPOL ARUS LISTRIK yang SIMETRI dengan DIPOL MAGNET. Sebuah dipol magnet seumpama arus listrik yang mengalir melingkar dan menimbulkan medan magnet serupa dipol magnet itu.

Sebuah dipol magnet sesungguhnya adalah seumpama dipol arus listrik. Dipol magnet ditembakkan seperti tadi sesungguhnya menimbulkan sebuah dipol magnet lain oleh muatan listrik yang kutub Utara di bawah dan kutub Selatan di atas. Jadi, seakan, ada dua magnet batang yang saling tarik menarik, Utara yang satu menarik Selatan yang lain.

Tentunya Antum tidak asing dengan menempelkan dua buah magnet batang...

9.7. PRISMA AHLI KISA' SEBAGAI DIPOL MAGNET

Kembali ke permutasi P3 yang membentuk PRISMA AHLI KISA'. Ciri prisma ini adalah mempertahankan pasangan dipol p2 dan p4. Dan keadaan-keadaan p1, p3, dan p5 bertawaf mengitari dipol p2 dan p4.

Pandanglah keadaan p2 sebagai benda 1, dan keadaan p4 sebagai benda 2. Benda 3 datang seperti datangnya muatan listrik positif yang ingin menempati antara 1 dan 3. Maka tempat tersebut dilindungi dengan cara menimbulkan medan magnet sehingga muatan listrik itu tidak dapat merusak dipol, ia hanya bertawaf mengitari dipol.

Sesungguhnya, dengan menimbulkan medan magnet, maka dipol magnet telah menciptakan ruang tawaf bagi setiap yang datang. Dan medan magnet memang adalah atribut ruang.

Pesan penting kepada kita adalah:

"Setiap RUANG adalah RUANG TAWAF..."

9.8. PRISMA AHLI KISA' MENUJU INTAN 14 MATA

Siapkan empat buah dipol magnet (magnet batang) yang sama dan susunlah...

Caranya adalah satu di tengah, tegak dengan Utara di atas. Kemudian tiga lainnya dibalik, Selatan di atas, lalu ditempelkan satu demi satu ke yang tengah--atau pun serentak dari tiga arah yang berbeda.

Kalau dipandang dari atas, maka Utara yang tengah diapit oleh tiga Selatan.

Periksalah... itu tiada lain adalah INTAN 14 MATA...

9.9. PARTIKEL ELEMENTER

Kajian FISIKA TEORITIK bertujuan menemukan PARTIKEL ELEMENTER. Partikel-partikel ELEKTRON, PROTON, NEUTRON, MUSON, dan lain-lain adalah contoh-contohnya.

Alam semesta, dalam model fisika teoritik dan kosmologi, terdiri dari susunan partikel-partikel elementer. Ciri-ciri partikel elementer adalah memiliki massa, muatan listrik, momen dipol, dan spin. Semua ciri itu ada pada PRISMA AHLI KISA'...

Fisikan teoritik hingga kini tidak mengerti sama sekali apa arti massa, muatan listrik, momen dipol, dan spin. Bedanya, FISIK CINTA telah membongkar semuanya...

Sesungguhnya hasil kerja fisikawan teoritik selama seabad lalu hanyalah GOMBAL!

Hadiah Nobel harus ditinjau kembali!

Pada kesempatan ini, izinkan kami menyinggung dua partikel elementer yang merupakan KUNCI dari semua partikel elementer fisika, yaitu KAZHIMON dan MUSON...

9.10. KEBANGKITAN SYIAH MELAYU RAYA

Baik fisika maupun matematika yang ada kini bukanlah sulit melainkan menyulitkan, bukan saja sesat melainkan menyesatkan.
Sangat jelas di hadapan ana bahwa tiada yang dapat membuatnya jadi mudah selain melalui WILAYAH bagi orang-orang yang berwilayah kepada Ahlul Bayt.

Maka--wahai syiah Ahlul Bayt--mudahkan matematika dan fisika, karena sesungguhnya matematika dan fisika itu mudah, dan mudahkan untuk memudahkan umat manusia mengenal AHLI KISA' dan AHLUL BAYT saw.

Saatnya syiah Melayu Raya memberikan sesuatu yang berarti di negerinya sendiri...

Saatnya bangkit!

Tidak ada komentar: